Sebelumnya : Naruto Chapter 667
Gai: "Itu adalah semangat
yang selalu kujaga tiap kali menantangmu!! Ini bukanlah gertakan.."
(bersiap untuk melakukannya)
Kakashi: (kaget) "Maksudmu
kau!?"
Gai: "Ini adalah akhir dari
monster biru Konoha.. sudah waktunya bagi kemunculan si monster merah.."
(Gai siap untuk membuka gerbang
kematian, siap untuk mati.)
VERSI TEKS NARUTO CHAPTER 668
#Keputusan Gai
(Kakashi dkk. masih berdiri
bersama Gai. Terlihat Madara diatas melayang di udara)
Kakashi: "Apa kau akan
membuka... gerbang terakhir?"
Lee: (terkejut, berkeringat)
"?!"
Minato: (teriak) "Gai,
jangan lakukan itu! Pikirkan lagi! Tak ada seorangpun disini yang ingin kau melakukannya!
Meskipun ayah mu..."
Gai: "Tak apa. Aku ingin
melakukannya."
Lee: "Gai-sensei! Apa ini
benar-benar waktu yang tepat untuk melakukannya!!?"
Gai: "Lee, jangan pasang
muka begitu. Saat ini, lihat aku yang tersenyum ini!!"
Lee: (air matanya mengalir)
"...."
(Lee teringat dulu saat kecil
bersama Gai, mereka berdua sedang duduk disebuah batu)
("Kau banyak miripnya
denganku... Dulu aku juga tak ada gunanya... Tapi sekarang aku bisa berdiri
sepadan dengan Kakashi si Elite Jenius... Bahkan aku bisa menang." Ucap Gai
waktu itu kepada Lee kecil.)
(Gai melanjutkan, "Kau mau
membuktikan untuk menjadi shinobi yang hebat meskipun kau tak bisa Ninjutsu
maupun Genjutsu! Itu jalan ninjamu, 'kan?")
("Menurutku itu impian yang
hebat. Sungguh dibutuhkan usaha yang keras." lanjut Gai saat itu)
(Lee saat ini)
Lee: (menangis) "..."
(Lee kembali teringat kata-kata
Gai, "Kau harus berlari dijalanmu sediri, percaya pada dirimu
sendiri!")
(Saat ini Gai mengancungkan
jempol pada Lee)
("Jadilah kuat supaya aku
bisa melihatmu tersenyum!!" ucap Gai dalam pikiran Lee)
SFX: Whuuus!
(Gai maju berlari)
Lee: "!!"
SFX: Tap! Tap! Tap!
(Gai berlari)
SFX: Duugg!
(Sambil berlari Gai meletakan
kepalan tangan kirinya di dada, tepat di arah jantung)
Madara: (di atas, melayang)
"Chakranya difokuskan pada titik tekanan gerbang."
SFX: Berhenti!
(Sepertinya chakra Gai yang
menuju jantung berhenti)
(Nampak gambar seperti diatas
dari pandangan Madara)
(Chakra/aura Gai mulai keluar
dari tubuhnya)
Gai: "[Pintu...
Delapan.]"
(Flashback Gai)
SFX: Jotoss!!
???: "Gai! Idiot!"
Gai Kecil: "Uggghhhh!!"
(Ada orang tua berkumis yang
meninju muka Gai kecil)
(Gai terbaring di tanah)
Gai Kecil: "Maaf ayah.
Umurku masih 5 tahun. Aku tak bisa berlari memutari sekolah sebanyak 500
kali."
Ayah Gai: (air matanya mengalir)
"Jangan minta maaf! Aku tidak marah padamu karena itu! Jangan minta maaf
untuk usahamu!! Itu tak sopan untuk latihanmu, Gai!"
Gai Kecil: "Ayah..."
(Gai kecil memeluk ayahnya)
Ayah Gai: "Gai!!"
(menangis)
(Dari jauh nampak 2 wanita yang
sedang berbisik melihat Gai Kecil dan ayahnya itu)
Cewek 1: (berbisik) "Iuuuhh..
Mereka berdua begitu lagi..."
Cewek 2: "Bukankah itu sama
saja dengan penganiayaan terhadap anak? Dan juga, kenapa harus pakai celana
ketat? Jorok.."
(Ayah Gai sepertinya mendengarnya)
Ayah Gai: (mengacungkan jempol)
"Makasih sudah menyemangati ya!!"
Lee Kecil: (muka bloon)
"Ayah.. Mereka tidak sedang menyemangati kita..."
Ayah Gai: (mengacungkan jempol
pada Gai kecil) "Dengar, Gai! Masa mudamu baru saja dimulai!! Kau harus
selalu berjiwa pemuda, sepertiku! Sebenarnya aku senang kau tidak bisa menggunakan
Ninjutsu dan Genjutsu."
Gai Kecil: (muka terkejut)
"..."
Ayah Gai: "Jika kau tahu
kelemahanmu, kau bisa berkonsentrasi pada kelebihanmu! Taijutsumu sudah bersiap
untuk bersinar!! Seiring dengan bertambahnya umurmu kau akan mampu menyadari
kelebihanmu!!"
(Gai kecil tersenyum, namun
kembali ke wajah datarnya)
Gai Kecil: "Ayah, mungkinkah
kau hanya mencoba untuk..."
Ayah Gai: "Kelamanmu juga
akan menjadi keahlianmu!! Bertele-tele artinya tepat dan teliti! Cerewet
artinya kau periang! Keras kepala artinya bersungguh-sungguh! Orang egois itu
seperti... Kucing!"
Gai Kecil: "Kalau orang
berambut?"
SFX: Toooenng!
Ayah gai: "See-seperti..
Kucing..."
Gai Kecil: "Kalau orang
berbadan panjang"
Ayah gai: "Seperti...
Seperti kucing!!"
(Terlihat dua Ninja yang lewat
didekat Gai Kecil dan Ayahnya)
Ninja 1: "Hey, Maito Dai!
Kau masih bermain dengan akanmu?"
Ninja 2: "Cukup bagus untuk
si Genin Abadi! Ahahaahah!!"
(Sepertinya nama ayah Gai adalah
Dai)
Dai: "Ohh... Terimakasih
sudah menyemangati!!"
Gai Kecil: "?"
SFX: Tppuukk!
(Sebuah batu jatuh ketanah
sehabis mengenai kepala seseorang)
Ninja 2: "Apa barusan?"
Ninja 1: "Hey! Bukankan itu
anaknya Dai? Apa yang kau lakukan?"
(Ternyata Gai Kecil yang melempar
dua Ninja itu)
Gai Kecil: (teriak) "Jangan
pernah mengejek ayahku lagi!!"
(Skip scene, Gai Kecil terlihat
berbaring dirumah sakit)
Dai: (datang) "Gai, kenapa
kau lakukan itu?"
Gai Keci: "Kenapa? Bagaimana
ayah bisa sangat optimis...?"
Dai: "!!"
Gai Kecil: "...ketika masa
mudamu berakhir?"
Dai: "Selama kau tidak
berpaling dari jiwa mudamu... Maka itu takkan pernah berakhir."
Lee Kecil: (duduk di kasur rumah
sakit) "Jadi takkan berhenti meski kau mati?"
Dai: "Apa yang kau katakan
Gai!" Itulah puncak dari masa mudamu!! Masa ketika kau terbakar
hebat!!"
Gai Kecil: (kepanya terlihat di
perban) "Kau tidak normal!! Kenapa kau bisa katakan kalau kematian itu
berhubungan dengan masa muda!" Tak ada yang bisa menjamin aku bisa
mengalahkan seseorang yang kuat dengan hanya percaya hal ini dampai aku mati!
Seperti hari ini!"
Dai: "..."
SFX: Pllak!
(Maito Dai memegang kepala Gai
kecil)
Dai: "Kemenangan sejati
bukan ketika kau menang melawan seseorang yang kuat. Tapi ketika kau mampu
melindungi orang yang sangat kau pedulikan!"
Gai Kecil: (menangis) "....
(menunduk) Aku... Aku hanya..."
Gai Kecil: (sambil menangis)
"Aku hanya ingin melindungi masa muda yang selalu kau katakan itu!!"
Dai: (melirik kebawah)
"..!!"
(Dai juga menagis, lalu duduk dan
memeluk Gai kecil)
SFX: Whhuss! Whuussh!
Gai Kecil: "Ayah, apa
itu?"
Dai: "Hachimon Tonkou, salah
satu Jutsu terlarang..."
Gai Kecil: "[Ayah bisa melakukan
ini.. Sejak kapan dia...]"
Dai: (mata putih dan beraura
hijau) "Ini satu-satunya jutsu... seorang Genin sepertiku mampu mempelajarinya,
setelah latihan selama 20 tahun!! Dengan kata lain, ini satu-satunya yang bisa
aku ajarkan padamu! Jadi ini akan jadi Jutsu spesialmu!!"
Gai Kecil: "Spesial!?"
Dai: "Kau akan jadi kuat!
Tapi ada batasan dari jutsu ini! Peraturan dariku sendiri!"
(Ga saat ini memikirkan saat-saat
dia kecil dulu)
(Terlihat 2 Ninja bersama Gai
dulu)
(Sepertinya itu Genma dan 1 Ninja
lagi admin belum tahu <nanti ya>)
Genma Kecil: "Sial kita
terkebung."
Gai Kecil: "Kita tidak bisa
lari."
Ninja 1: "Bukankah mereka
adalah ke-7 pendekar pedang dari Kirigakure?"
Pendekar 1: "Kita pasti
cukup terkenal, sampai bocah dari desa lain tahu tentang kita."
Genma Kecil: "Apa yang harus
kita lakukan sekarang? Kita tidak ada harapan."
Gai Kecil: "!!"
SFX: Taappp!!
Dai: "Aku datang tepat
waktu!!"
(Rupanya Dai, ayahnya Gai datang
kesitu untuk menolong)
Gai Kecil: "Ayah!! Kau itu
Genin, kenapa kau ada disini?"
Dai: "Kalian semua lari! Aku
akan ulur waktu!"
Gai Kecil: "Lari? Ayah!!
Mereka itu kelompok Jonin, lagipula mereka itu ke 7 pendekar pedang dari
Kirigakure!! Ayah tak mungin mampu menghentikan mereka sendirian!!"
Dai: "Aku punya.. Shimon..
Hachimon Tonkou no Jin!"
Gai Kecil: "!!? Tapi itu
kan..."
Dai: "Aturanku
sendiri..."
Gai Kecil: "!!!"
(Dai menoleh kebelakang dan
tersenyum pada Gai Kecil)
Gai: "[Inilah
saatnya...]"
(Waktu kembali ke saat ini)
Gai: "Terbukalah!! Hachimon
Tonkou no Jin!!"
Gai: "[Untuk melindungi
sesuatu yang paling aku pedulikan!!]"
Lee: (menagis) "..."
Kakashi: "Gai... Apa kau
benar-benar..?"
Minato: "Kenapa..."
Madara: (masih dari atas)
"..."
Madara: "Uap merah.. Dikenal
sebagai uap darah, menandakan semua gerbang telah terbuka."
(Gai dibawah sudah dalam mode 8
gerbang)
Madara: "Huhu.. Tapi melihatnya
dari sini seperti warna dari daun ayng layu di musim gugur... Berjatuhan."
Gai: "Itu benar. Tapi aku
tak cuma layu dan mati!!"
Madara: "!?"
Gai: "Aku akan menjadi...
Makanan dari daun yang baru!"
Lee: "!!"
Minato/Kakashi: "..."
Gai: "Saat musim semi tiba..
Dan kuncup tunas baru muncul... Adalah puncak dari masa muda!! Kini saatnya
untuk membakar, padam!!"
SFX: Whhuuuss!!
(Gai sudah melesat dihadapan
Madara)
Madara: "!?"
Gai: "Evening
Elephant!!"
#Terbakarlah Gai!
0 komentar:
Posting Komentar