• djogzs
    Welcome Patriot ONIX

NARUTO CHAPTER 672 (VERSI TEKS)

Senin, 28 April 2014 0 komentar

Sebelumnya : Naruto Chapter 671
(Madara merasa senang melihat Gai yang masih bisa bertahan bahkan setelah menggunakan teknik Sekizou/Gajah Petang itu)
Madara: "Sekizou.. masih belum cukup? Baguslah.."
Gai: "Haah.. haah.." (ngos-ngosan)
(Tampak tenaga Gai benar-benar terkuras.)
Gai: "[Coba lagi.. aku harus menggunakan.. Ngengat Malam, pada serangan terakhir.]"

VERSI TEKS NARUTO CHAPTER 672

#Gai mempertaruhkan masa mudanya...!!
(Halaman pertaa terihat Gai dengan nekatnya mengeluarkan teknik terakhirnya)
(Posisinya merangkang di tanan dengan aura yang lebih berkobar lagi)
Gai: "(ancang-ancang, terengah-engah) "Haahh.. Haahh...."
Madara: (memberhatikan Gai) "Berdasarkan poin *tekanan detak jantungmu, aku mengira yang selanjutnya ini adalah serangan terakhirmu."
(Memang terihat dimata Madara poin-poin gerbang Gai yang menuju ke Jantung)
Gai: "Seki!!"
(Sementara itu Halaman dua Couple Page, langsung menuju ke scene Naruto dan Sasuke)
(Terlihat Sasuke berdiri diatara Kabuto dan Karin, dibelakangnya ada Oro, Juugo dan Suigetsu)
(Ditangan telapak tangan kiri Sasuke nampak tanda bulan sabit)
(Sementara itu disisi Naruto ia juga sudah berdiri diantata Sakura dan Obito)
(Ditangan kanannya terlihat tanda bulat Matahari)
Karin: "Sasuke..."
Sakura: "Naruto..."
SFX: Gelombang!!
(Scene pindah lagi ke Gai. Terciptalah gelombang dahsyat berpisat pada tubuh Gai, aura merahnya semakin membara)
Lee: (bertahan dengan kedua tangan didepan muka) "Posisi itu.. Bukan Sekizo...!!"
Gaara: (bertahan seperti Lee) "!? Apa maksudmu... Itu dia punya teknik yang lebih kuat dari Sekizo?"
Kakashi: (bertahan sama sepaeri Lee) "Gai...!!"
(Kakashi membayangkan dulu sat ia kecil)
(Nampaknya disana ada Maito Dai yang menuntun Gai kecil, berpasan dengan Kakashi kecil yang juga dituntun oleh seorang berambut putih, apakah itu Sakumo Hatake?)
(Ya, ternyata tak lain dia adalah ayah Kakashi, Sakumo)
Sakumo: (berpapasan) "Ah! Senang bertemu denganmu. Anakku mulai masuk Akademi hari ini..."
Sakumo: (senyum) "Tolong berteman dengan dia yah."
Dai: "Tidak, itu mustahil."
Sakumo: "!!"
Kakashi Kecil: (melihat ayahnya) "Tidak, ayah. Kali ini..."
*Sakumo:  "[Ayah Helicopter]"
(Ayah Helicopter: Ayah yang terlau memperhatikan masalah/pemgalaman anaknya)
Sakumo: "Eh?!"
Dai: "Dia gagal masuk Akademi."
Gai Kecil: (mrengut) "..."
Sakumo: (garuk rambut) "... Ah maaf, karena kalian ada didepan akademi, jadi kupikir..."
Dai: (tertawa) "Gahahahah, benar juga ya!"
Kakashi Kecil: (sedakep) "Apa itu lucu?"
Sakumo: "Kakashi, jangan kasar-kasar!"
Kakashi Kecil: "Kau juga sudah berkata kasar, ayah. Dia mencoba masuk Akademi meskipun dia tidak bisa Ninjutsu.. Sudah jelas kalau..."
(Belumm melanjutjan perkataannya, Kakashi kecil langsung berbicara hal lain, seakan tak peduli.)
Kakashi Kecil: "..oh, hampir terlambat ayah, kita harus pergi."
Sakumo: "Y-yeah.. Baiklah."
(Sakumo dan Kakashi kecil berjalan pargi melewati Dai dan Gai Kecil.)
Gai Kecil: (tersenyum) "..."
(Belum jauh berjalan, Gai kecil menanyakan sesuatu)
Gai Kecil: "Kau Kakashi ya?"
Kakashi Kecil: "!! (menoleh belakang) ??"
Gai Kecil: (berbalik, mengacungkan jempol) "Makasih semangatnya!!!"
Dai: (senyum) "..."
Kakashi Kecil: (muka konyol) "Huh??"
Sakumo: "... Kakashi, jangan biarkan pertahananmu lengah hanya karena kau sudah masuk Akademi."
Kakashi Kecil: "Eh?"
Sakumo: "Kalau begitu terus, anak ini akan menjadi lebih kuat darimu."
Sakumo: (jongkok, memegang kepala Kakashi) "Mereka belum mengumumkan lowongannya. Akademi tidaklah bodoh. Kau harus mengingat namanya, dia akan menjadi rival yang baik buatmu."
(Flashback Kakashi berakhir)
(Kembali ke masa sekarang, Kakashi terus memperhatikan Gai yang tubuhnya mulai menghitam/memerah. <belum jelas warna hitam atau merah>)
Kakashi: "[Persis seperti yang ayah katakan.]"
SFX: Whhuuusss!!
Gai: "Gai!!"
Madara: (bergairah) "Chakra ini...! Aku mengakuimu! Selama berhadapan dengan Taijutsu, aku belum bernah bertarung dengan orang lain dengan jarak sejauh ini denganmu!"
SFX: Majuuu!!
Gai: "Ryuu!!!"
(Gai melaju ke dekat Madara)
Madara: "Dia cepat!"
(Terihat dengan kecepatan itu tongkat Madar kelihatan bengkong)
Madara: "[Apa!? Sampai menimpang dimensi?"
Gai: "Night Moth!!"
(Gai menendang Madara dengan telak, luar biasa!)
Madara: (muntah darah) "!!"
(Luar biasa, Madara sampai terseret lebih jauh dari sebelumnya)
(Saking kuatnya, siperlihatkan tulang iga kiri Madara yang terkena tendangan itu sampai retak)
(Namun sepertinya tak hanya si tulang target yang retak, tulang kaki Gai juga terlihat retak-retak)
Kakashi/Gara/Lee: (terpental) "Gwaahhhh!!"
(Madara terlempar menghantam pohon Shinju)
(Zoom out, pohon Shinju yang berasap/berdebu akibat hantaman Madara itu)
Kakashi: ["Ini adalah teknik terakhir Gai, bagaimana hasilnya!?"]
(Sementara Gai, ia telah tergeletak dengan tubuh yang gosong. Kemudian setelah kekacauan itu berakhir.)
(Terlihat Madara yang ternyata masih mampu bertahan, meski tubuh bagian kirinya sudah benar-benar kacau.)
SFX: SShhhhhhh!!
(Luka dada kiri Madara dengan sangat cepat pulih kembali)
Madara: "Hahaha.. kau hampir saja membunuhku, sialan.."
(Gai benar-benar gosong dan sekarat, terlihat titik chakra di Jantungnya mulai meredup)
Madara: (sudah cukup pulih) "Tadi itu situasi yang genting, tapi aku menikmatinya.. sebagai ucapan terimakasih, sebelum kau menjadi debu, aku akan membunuhmu!!!"
SFX: Lemparr!!
(Madara kemudian menembakkan bola hitam ke arah Gai.)
(Akan tetapi.... Seseorang tiba-tiba saja muncul dan menendang bola hitam tersebut.)

Madara: ["Dia menendang Gudoudama?"]
(Dan ternyata, yang muncul adalah Naruto!! Dia langsung memegang dada Gai *dengan telapak tangan kanannya, lalu terciptalah tanda bulat mengikuti lambang matahari itu di dada Gai)
SFX: Pooofff!!
(Titik chakra di jantung Gai yang sudah mulai meredup, kembali berkobar lagi)

(Setelah mencoba menjaga Gai tetap berdetak, Naruto lalu berdiri)
Madara: (kaget) "Naruto!? Tidak, kau berbeda dengan yang sebelumnya.. [Sialan kau, Obito..]"
Madara Naruto: "Yah, aku sedikit terkejut.."
Naruto: (*mata Kyuubi sage mode) "Sekarang aku merasa aku bisa mengubah segalanya!!"

#Naruto telah kembali.

source: http://azam-net.blogspot.com/2014/04/chapter-naruto-672-versi-teks-bahasa.html
Baca selengkapnya »

NARUTO CHAPTER 671 (VERSI TEKS)

Rabu, 02 April 2014 0 komentar

Sebelumnya : Naruto Chapter 670
Hagoromo: "Kau, Naruto."
Naruto: "??!"
Hagoromo: "Kaulah reinkarnasi dari sang adik, Ashura.."
#Langit dan Bumi, Yin dan Yang, Jiwa yang berbeda satu sama lain...!!


VERSI TEKS NARUTO CHAPTER 671

#Cerita tentang ikatan masa lalu
RS: "Aku bisa melihatnya dengan jelas chakra Ashura mengalir padamu"
(Naruto diperlihatkan saling punggung dengan Ashura)
Naruto: (melengos) "Mungkin..."
RS: (berhadapan dengan Naruto) "Berdasarkan ekspresimu yang tidak terkejut itu, kukira mungkin kau sudah mengetahui bagaimanapun caranya tentang keberadaannya dalam dirimu?"
Naruto: (hanya diam) "...."
RS: "Aku tahu, dalam kasus ini, kemungkinan kau juga sudah tahu reinkarnasi Indra."
Naruto: (diam dan memejamkan mata) "...."
Naruto: "Sasuke..."
(Naruto teringat dengan percakapannya dengan teman-temannya dulu)
("Selama pertemuan 5 Kage... Jika Sasuke lemah akibat pertarungannya, kenapa kau tidak mengalahkannya disana juga?" Tanya teman-teman Naruto waktu itu. "Disana juga ada Madara! Juga, tidak segampang kedengarannya." Balas Sakura yang menyanggah pertanyaan itu. "Masih saja, kau seharusnya tidak membiarkannya pergi!" Ucap Kiba yang ada diatas tumpukan kayu itu. "Naruto, kau kuat. Kau adalah orang yang mengalahkan Pain! Seorang seperti Sasuke itu..." Lanjutnya pada Naruto.)
(Naruto menundukan kepala, lalu menjawab, "Itu tidak benar. Aku tidak bisa mengalahkan Sasuke dengan kemampuanku sekarang. Aku tahu itu.")
(Kembali ke saat ini)
Naruto: (membayangkan Sasuke) "Di dalam dirinya juga ada..."
(Naruto memikirkan Sasuke bahwa disalamnya juga terdapat chakra Indra)
Naruto: "Benar kan?"
RS: "Ya. Jadi kau sudah menyadarinya."
Naruto: "Sebelum Sasuke dan aku ada disana, bagaimana kau bisa memanggil mereka "para transmigran"?"
RS: "Transmigran dari generasi sebelumnya adalah Hashirama Senju dan Madara Uchiha."
RS: "Hashirama adalah Ashura, Madara adalah Indra. Aku yakin kau sudah tahu apa yang telah terjadi pada mereka."
RS: "Meski demikian, Madara telah menciptakan emisi sebelum transmigrasi itu selesai. Dia terlalu terobsesi dengan kekuatan, dia mengambil sel Hashirama dan menanamkannya dalam tubuhnya."
(Terlihat backgroud Madara tua dengan Rinnegan)
RS: "Dengan kata lain, dia mencampur chakra Indra dengan chakra Ashura. Dengan itu chakraku juga keluar. Begitulah dia membangkitkan Rinnegan."
(Selanjutnya terlihat background batu/monumen Uchiha di kuil Nakano)
RS: "Aku sudah berpikir kalau-kalau entah Indra atau reinkarnasinya nantinya akan melakukan hal itu. Tapi itu sepertinya tidak akan bekerja."
Naruto: ".... Jadi pada dasarnya, kau telah melihat anak-anakmu bertarung sampai sekarang?"
RS: "Basically, ya."
Naruto: "... Begitu ya" (menunduk)

RS: "Dalam Ninshuu, aku menjelaskan bahwa chakra itu menghubungkan orang-orang. Aku percaya, kalau itu tidak seharusnya digunakan untuk menambah kekuatan satu individu. Ibuku, Kaguya, setelah menghentikan perlawanan..."
Baca selengkapnya »

NARUTO CHAPTER 670 (VERSI TEKS)

Kamis, 27 Maret 2014 0 komentar


Sebelumnya : Naruto Chapter 669
Gai: (ngos-engosan) "Haahh.. Haaah..."
(Serangan Gai berakhir sampai sana, namun ternyata Madara masih bisa tersenyum.)
Madara: "Pertarungan melawan Hashirama.. adalah terakhir kalinya aku merasa sebergairah ini.."
(Madara dan Gai kini kembali berhadapan)
Madara: "Kau masih bisa bersenang-senang, kan? Apa kau masih punya teknik hebat lainnya?? Aku masih ingin bersenang-senang.."
Gai: (terkejut) "Bahkan setelah menerima serangan Sekizou-ku, dia masih.."
(Scen pindah)
SFX: Tess!!
(Suara tetesan air terdengar. Kini scene berpidah ke tempat Naruto, tampak ia sudah membuka matanya. Berbaring diatas air)

VERSI TEKS NARUTO CHAPTER 670

(Scene pertama masih ada ditempat Naruto yang rupanya sudah sadar berapa dalam alam bawah sadarnya)
#Waktunya bangun bagi Naruto
Naruto: (terbaring diatas air) "Dimana aku... Apa aku... mati?"
???: "Kenapa kau berpikir mati?"
(Ada sosok yang yang balu ditampilkan disamping Naruto. Sontak Naruto kaget mendengarnya)
???: "Pandangan etis tentang kematianmu berbeda dengan masaku."
Naruto: (bergegas duduk) "!!!"
???: "Kau harus punya semangat yang kuat jika kau mengangap "kematian" mu segampang itu, pemula."
Naruto: (penasaran) "Siapa kau?"
???: "Pada situasi seperti ini, itu adalah pertanyaan yang ralistis. Tapi aku sedikit khawatir pendaptmu berbeda dengan pendahulumu jika kau mendengar namaku."
(Pria berjubah dan bertongkat itu pun hendak menoleh ke Naruto)
Naruto: (makin penasaran) "!!"
???: "Aku adalah orang yang telah membawa kedamaian dan ketentraman... Namaku adalah Hagoromo."
#Pria tua yang melayang...!!"
(Benar! Ternyata dan rupanya orang itu tak lain adalah Hagoromo Ootsutsuki, atau yang kita kenal dengan sebutan Rikudou Sennin)
(Naruto cuma bengong melihat ada pria tua yang duduk melayang di udara seperti menaiki bola-bola hitam yang melingkar dibawahnya itu)
Naruto: "...."
Hagoromo: "Reaksimu... Sudah kuprediksikan kalau reaksimu bakal begitu."
(Memang Naruto dengan bloon-nya memperhatikan kakek itu yang sepertinya nampak aneh baginya)
Naruto: "Maap pak tua, tapi aku..."
(Naruto nampak berkeringat penasaran memperhatikan pria tua iru)
Naruto: "[Aku tidak begitu mudeng apa yang dia katakan... Pasti dia salah satu dari pak tua yang suka mengomel/menceramahi!]"
Hagoromo: "Teruss..."
Naruto: (menyadari) "Ahh!! Matamu itu!!"
Hagoromo: "!!"
Naruto: "Rinnegan!!"
Hagoromo: "Kau bagus dalam mengamati seseorang. Kuharap kau juga bisa mengerti kondisimu saat ini sebenarnya. Kau belum mati... Ini adalah dunia bawah sadarmu. Aku tahu kau tidak sabaran, tapi bukan berarti harus terburu-buru sekarang... Oleh karena itu..."
(Naruto masih saja memperhatikan Hagoromo dengan sangat seksama lagi)
Naruto: (sok menganalisa) "Pak tua ini bukan musuh kan..? Tapi...."
Naruto: (nada tinggi) "Diperjelas lagi!! Tak bisakah kau bicara dengan bahasa yang mudah kumengerti!!??"
(Hahaha, ternyata Naruto benar-benar tak mengerti ataupun mendengarkan perkataan Hagoromo tadi. Memang bahasa yang beliau gunakan sangat formal."
Hagoromo: "Aku seorang Anakronisme. Aliran/alur waktu yang panjang telah membawa perubahan penting dalam tradisi kultural, pandangan dan etika manusia. Setiap kali aku melakukan perjalanan melalui waktu untuk bertemu "transmigran", dengan jelas aku bisa merasakan perbedaan dalam nilai-nilai kita..."
(Sebagai info Anakronisme adalah suatu keadaan, bentuk atau sebagainya yang tidak cocok dengan zamannya.)
(Hagrormo terus menjelaskan dengan bahasa yang tinggi)
Hagoromo: "Aku juga secara metodis dapat mempelajari budaya dan bahasa baru, tapi..."
Naruto: (kesal, manyun) "..."
Naruto: (meledak) "Daaahhhh!!! Mau tutup muluut ga!! (menunjuk) Aku tak punya waktu untuk mendengarkan perkataan tua dan aneh!!"
(Naruto nampak kesal sekali karena ia sama sekali tidak mengerti apa yang Hagoromo ucapkan)
Hagoromo: "Kejar kata-kata... dan segala jenis belajar merupakan ambigu. Kau tak bisa sampai ke tahap saling mengerti karena memang sulit untuk mencari definisinya."
Hagoromo: "Aku akan memilih berpikir secara idealis dan materialistis lalu berbicara dengan cara yang sederhana."
Naruto: "Apa kau alien? Tahu kau punya semacam kharisma, tapi..."
Hagoromo: "Yah... Berbicara terlalu banyak ya? Aku seorang Alien? Hahaha. Aku rasa itu juga masuk akal."
Naruto: (wajah konyol) "!!? Ehh!?"
Hagoromo: "Kau masih tidak mengerti? Aku tidak mengira pembicaraan kita menjadi begitu rumit."
Naruto: (tersenyum lebar, pura-pura) "Ohhh tidak, caramu bicara barusan ini sangat bagus. Akhirnya aku mengerti... Aku hanya terkejut karena caramu bicara tiba-tiba berubah."
Hagoromo: "Oh, benarkan? Kalau begitu aku akan berbicara seperti itu, ya?"
Naruto: "Ah? Tapi... Agak menakutkan karena caramu berbicara tidak sesuai sama sekali dengan ekspresiku. [Kharismau telah menghilang]"
(Naruto dan Hagoromo masih bercakap berhadapan. Naruto berdiri sedangkan Hagoromo duduk melayang di udara)
Naruto: "AKu rasa kau harus meinggalkan sedikit perasaan kompleksmu itu... Kalau tidak, kau akan terdengar seperti orang idiot..."
Hagoromo: "Bukankah itu terlalu berlebihan? Siapa yang kau sebut Idiot!? Mm, aku rasa itu yang kau dapatkan dari gaya berbicara seperti itu. Apa sekrang sudah lebih baik?"
Naruto: "Begitu! Oke! Cara itu tak apa-apa!!"
Hagoromo: "Ummm.. Kurasa aku mulai mengerti."
Naruto: "Uff.. Akhirnya kita bisa berbicara dengan baik. Ngomong-ngomong, kau ini siapa? Kalau kau tahu tentang tempai ini berarti kau bisa menunujukan cara keluar dari sini."
Hagoromo: "Jangan tanyakan terlalu banyak sekaligus... Aku datang dari masa lalu, aku sudah mati. Aku seorang pendeta yang berpetualang dengan chakra melayang melewati generasi untuk melihat apa yang terjadi dengan Ninshuu."
Hagoromo: :Namaku Hagoromo, dan sebagai pendiri Ninshuu, aku dikenal sebagai Rikudou Sennin."
Naruto: (terkejut) "Eh? Orang ini, orang yang dibicarakan oleh petapa genit dan Nagato?"
Hagoromo: "Oh, kau mengenalku?"
Naruto: "Kau adalah orang pertama yang menciptakan Ninjutsu kan?"
SFX: Gripp!
(Hagoromo memegang tongkatnya dengan tangan kiri)
Hagoromo: "Bukan Ninjutsu, tapi Ninshuu. Ninshuu kuciptakan untuk membuat harapan. Jangan tertukar dengan Ninjutsu, itu diciptakan untuk membuat perang."
Naruto: "Kalau kau adalah petapa itu, ada banyak yang ingin kutanyakan padamu. Tapi sekarang..."
SFX: Dashhh!
(Hagoromo menghentakkan tongkatnya ke permukaan air)
(Dari situ terciptalah gelombang air, dari gelombang itu terlihat bayangan seseorang dibawah Naruto)
Hagoromo: "Kau mengingatkanku pada anakku, Ashura."
Naruto: (terkejut) "!!"
Hagoromo: "Sekarang adalah waktu yang tepat. Ada sesuatu yang ingin kupercayakan padamu."
(Hagoromo terlihat mendekat ke Naruto)
Naruto: "!! Ashu.. ra? Mempercayakan? Berhentilah mengatakan sesuatu yang aneh dan keluarkan aku dari sini."
Hagoromo: "Maaf, tapi bukan sesuatu yang bisa kulakukan. Hal itu tergantung pada apa yang kau lakukan dengan orang-orang diluar. Aku hanya bisa memberitahumu."
Naruto: "Sekali lagi aku tidak mengerti apa yang kau katakan."
Hagoromo: "Intinya sekarang sia-sia saja kalau kau msaih tetap cerewet. Karena itu, aku akan bertanya padamu. Tidak, kau harus bertanya padaku. Pertama mengenai Ibu dan Putraku."
SFX: Ssssshh"
(Kembali Hagoromo menyentuhkan sisi tongkat yang lain ke permukaan air)
(Dari situ kembali mulai terlihat sosok seseorang)
Hagoromo: "Ibuku, Kaguya Ootsutsuki, datang ke desamu dari tempat yang sangat jauh. Dia datang memetik buah dari pohon suci. Itu  adalah pohon suci yang kau lihta di perang. Buahnya terbuat dari chakra."
Hagoromo: "Kaguya memakan buah itu dan dengan kekuatan yang ia miliki, ia bisa memerintah seluruh tanah ini."
Naruto: "Kaguya berasal dari mana? Apa dia lebih kuat darimu? Apa benar itu itu menakutkan saat mereka marah?"
Hagoromo: "Darimana ia berasal tidaklah penting, dia sagat kuat, lebih kuat dari siapapun."
Hagoromo: "Orang-orang memanggil ibuku sebagai dewi Kelinci, sekaligus iblis.. mereka memuja sekalikus takut padanya.. Kaguya kemudian melahirkan dua anak, dimana aku adalah salah satu dari mereka. Untuk mendapat pengampunan dari dosa ibu kami, aku dan saudaraku bertarung melawan Juubi, yang merupakan inkarnasi dari pohon suci, dan kemudian menyegelnya dalam tubuh kami.."
Hagoromo: "Pohon suci berjuang untuk mendapatkan kembali buah chakra yang telah dicuri darinya.
Hagoromo: "Kemudian, aku juga memilikii dua orang anak, yang lebih tua kuberi nama Indra dan adiknya Ashura.. Aku mengajari mereka Ninshuu. Akan tetapi, mereka memiliki perbedaan yang sangat besar. Yang satu memiliki gen chakraku yang kuat sementara yang satunya lagi tidak, perbedaannya benar-benar jauh.."
Naruto: "Lagi-lagi menjadi rumit, dengan kata lain saja.."
Hagoromo: "Pada dasarnya, sang kakak, Indra memiliki kemampuan yang paling hebat, sementara Ashura kemampuannya sangat buruk.."
Naruto: (down) "Sangat buruk.. padahal dia putra Rikudou Sennin.."
Hagoromo: "Mungkin tak seharusnya aku mengatakan ini, tapi.. tak peduli seberapa hebat orangtua, anak mereka tak akan langsung mewarisi semua potensi mereka begitu saja, aku yakin kau pasti sudah tahu hal itu.. Karena kau juga begitu kan, Naruto?"
Naruto: "Kurasa memang begitu.."
(Naruto teringat dengan orangtuanya. Minato dan Khushina)
Hagoromo: "Kau benar-benar mengingatkanku akan Ashura, juga hal-hal yang telah kau lakukan.."
Naruto: (bertanya-tanya) "Hm?? yang kulakukan??"
Hagoromo: "Indra dan Ashura berjalan di jalan yang berbeda.."
(Kini Naruto dan Hagoromo terlihat berjejer. Hagoromo terus menjelaskan sejarah akan dirinya.)
Hagoromo: "Indra yang terlahir dengan kekuatan mata dan kemampuan bertarung yang hebat dianggap sebagai anak jenius.. Dia melakukan semua yang ia mau dan mengerti kalau kekuatannya itu spesial dan berbeda dari orang-orang.. Dia juga sadar kalau kekuatan bisa membuat apapun menjadi nyata.."
Hagoromo: "Sebaliknya, Ashura tak bisa melakukan segala sesuatu dengan baik, bahkan sejak ia masih kecil.. ia tak bisa melakukan apapun seorang diri. Untuk bisa menyandingi kekuatan kakaknya, ia butuh banyak usaha, serta dukungan dari orang lain.."
Hagoromo: "Dengan penderitaan dan bekerja keras, chakra dalam dirinya mulai berkembang.. Akhirnya ia memperoleh kekuatan yang sama dengan kakaknya.. Dia juga sadar kalau kerja sama dan bantuan dari orang lainlah yang membuatnya menjadi kuat. Ia mengerti arti dari menjaga orang lain, dan sadar kalau cinta bisa membuat segalanya menjadi kenyataan."
Hagoromo: "Dari jalan yang Ashura tempuh, aku bisa melihat adanya kemungkinan.."
Hagoromo: "Aku memecah kekuatan Juubi yang ada dalam diriku, kemudian memberikan nama pada tiap bagiannya.. Aku percaya kalau hubungan yang disebut dengan kerja sama adalah kekuatan yang sesungguhnya. Aku juga menjadikan Ashura sebagai pewaris Ninshuu, jadi dia bisa mempimpin orang-orang, dan kupikir kakaknya Indra juga akan mau bekerja sama, namun..."
Hagoromo: "Indra tak bisa menerimanya, dan itulah awalnya..."
Hagoromo: "Dari perang yang panjang."
Hagoromo: "Meskipun tubuh mereka telah hancur, chakra mereka tetap tidak menghilang, berpindah dari waktu ke waktu, terus menerus.."
Naruto: "Seperti kerasukan arwah, ya.. lalu, siapa yang ia rasuki sekarang?"
Hagoromo: "Kau, Naruto."
Naruto: "??!"
Hagoromo: "Kaulah reinkarnasi dari sang adik, Ashura.."


Baca selengkapnya »

IZANAMI DAN IZANAGI DALAM LEGENDA JEPANG

Rabu, 19 Maret 2014 0 komentar
Yo~
Hari ini admin akan membagi cerita tentang Izanami dan Izanagi dalam mitologi jepang :D

Bagi kalian pecinta Anime Naruto, pasti tidak asing lagi dengan Izanami dan Izanagi. Izanami dan Izanagi dalam Anime Naruto sering juga disebut sebagai jutsu terkuat bahkan terlarang. Tapi taukah kalian nama Izanami dan Izanagi diambil dari apa?
Izanami dan Izanagi diambil dari nama dewa jepang yang berperan dalam pembentukan Jepang, dalam legendanya. Pengin tau ceritanya silahkan baca di bawah ini :D




Dalam mitologi Jepang, 2 dewa-dewi Izanagi dan Izanami merupakan pencipta Jepang dan dewa-dewi lainnya. Jadi, merekalah asal usul dari segala sesuatu yang ada di Jepang. Di sebuah mitologi penting di Jepang, diceritakan mereka turun ke Yomitsu Kuni, dunia bawah atau disebut juga dunia kegelapan. Cerita tentang Izanagi dan Izanami diceritakan dalam 2 karya: Kojiki (catatan kuno) dan Nihongi (sejarah Jepang).

Menurut legenda, setelah kemunculan mereka, Izanagi dan Izanami berdiri di jembatan yang melayang ke surga dan meributkan laut dengan tombak berhiaskan berlian. Ketika mereka mengangkat tombaknya, butiran-butiran air kembali menjadi air dan membentuk tanah pertama, pulau yang disebut Onogoro. Izanagi dan Izanami turun ke pulau tersebut dan menjadi suami-istri. Anak pertama mereka cacat, dan dewa-dewi lain berkata kalau itu terjadi karena Izanami berbicara dahulu sebelum suaminya saat acara pernikahannya (semacam tradisi Jepang).
Pasangan tersebut kemudian menikah kembali. Izanami melahirkan 8 anak, yang kemudian menjadi pulau-pulau di Jepang. Izanagi dan Izanami juga menciptakan banyak dewa dewi yang melambangkan gunung, lembah, air terjun, sungai, angin, dan kenampakan alam lainnya. Tetapi saat kelahiran Kagutsuchi, sang dewa api, Izanami terbakar.
Ketika Izanami meninggal, Izanami pergi ke Yomitsu Kuni. Izanagi memutuskan untuk turun ke Yomitsu Kuni dan menyelamatkan belahan jiwanya dari dunia kematian tersebut. Ketika mendekati gerbang Yomi, Izanami menyambut Izanagi dari bayang-bayang. Izanami memperingatkan agar Izanagi tidak melihat dirinya dan berkata bahwa ia akan merencanakan pelariannya dari Yomi (dewa Yomitsu Kuni). Karena sangat merindukan istrinya, Izanagi menyalakan obor untuk mencari Yomi, tetapi ia sangat kaget ketika melihat bahwa Izanami sudah menjadi mayat busuk. Tak tahan melihatnya, Izanagi kabur.
Izanami marah, lalu ia mengirim setan-setan wanita, 8 dewa petir, dan sepasukan tentara menakutkan untuk mengejar Izanagi. Izanagi berusaha keluar dan memblokir jalan antara Yomitsu Kuni dan tanah kehidupan dengan batu besar. Izanagi dan Izanami bertemu di sana dan mereka bercerai.
Izanagi merasa dirinya tidak suci setelah berkontak dengan dunia kematian. Karena itu, dia mandi untuk menyucikan dirinya kembali. Sejumlah dewa-dewi, baik jahat maupun baik, muncul dari pakaian yang dibuang oleh Izanagi. Dewi matahari Amaterasu muncul dari mata kirinya, dewa bulan Tsukiyomi dari mata kanannya, dan Susano-o dari hidungnya. Lalu, Izanagi membagikan kerajaannya kepada 3 anak kebanggaannya.

Baca selengkapnya »

NARUTO CHAPTER 669 (VERSI TEKS)

0 komentar


Sebelumnya : Naruto Chapter 668
Minato/Kakashi: "..."
Gai: "Saat musim semi tiba.. Dan kuncup tunas baru muncul... Adalah puncak dari masa muda!! Kini saatnya untuk membakar, padam!!"
SFX: Whhuuuss!!
(Gai sudah melesat dihadapan Madara)
Madara: "!?"
Gai: "Evening Elephant!!"

VERSI TEKS NARUTO CHAPTER 669

#Hachimon Tonkou sepenuhnya dibuka...!!
Gai: "Issoku!!"
(Gai dari atas Madara meninjukan tangan kanannya ke bawah, kearah Madara)
(Tinju itu diikuti aura hantaman yang menyerupai kaki Gajah)
SFX: Baamm!!
(Tinju menghantam Madara)
Madara: (menahan sekuat tenaga) "..."
Gai: (terus mendorong) "!!"
Madara: (turun kebawah) "!!"
(Sementara itu Lee dari jauh menyaksikan)
Lee: (teriak) "Ayo. Gai-sensei!! Aku...."
SFX: Ssssssskkk! Baaammmm!!
(Madara langsung jatuh menghantam tanah)
(Minato cs. berusaha bertahan dari gelombang hantaman itu)
Minato: "Gai... Apa ini milikmu..."
Madara: (kewalahan) "Ugghhh!"
Lee: (masih dalam aura chakra hijaunya) "Itu Evening Elephant yang pernah dibicarakan oleh Gai-sensei!!"
Minato: "Gai..."
(Sementara itu Gai masih melayang diudara, hendak melancarkan serangan berikutnya)
(Terlihat juga dari atas, tempat jatuhnya Madara sampai menimbulkan lubang yang sepertinya cukup dalam)
Gai: "Nisoku..."
Gai: (terkejut) "Ouchh!"
(Sepertinya Gai merasakan sakit)
(Lee masih memperhatikan sampil menutupi wajahnya dengan kedua lengannya untuk menghindari debu)
Lee: (masih mengalirkan air mata) "Dia berhenti di tengah jalan? [Evening Elephant seharusnya merupakan serangan bertubi-tubi yang dilancarkan dari kecepatan 1 sampai kecepatan 5]..."
(Terlihat memang Gai berhenti dan tidak jadi melancarkan serangan berikutnya)
*Lee Gai: "[Aku tahu sakitnya pasti luar biasa. Tapi aku sudah terbiasa untuk itu. Lain kali aku akan melakukannya secara terus-menerus tanpa memberi celah. Tomon (gerbang 5) dari 8 Gerbang saja sudah sangat sulit bagi tubuh seseorang. Tak bisa kubayangkan betapa sakitnya Shimon itu!!]"
(Terlihat lubang akibat serangan tadi ternyata sangat dalam. Madara masih mencoba duduk di dasar sana)
Madara: "Sebuah Taijutsu yang menghantam dengan cara mendorong tekanan udara kepada target, bagaikan meriam udara."
SFX: Crrrakk!
(Tanduk kiri Madara patah)
Madara: "[Akan parah jika pukulan 4-5 mengenaiku. Yang terpenting, aku tidak boleh membiarkan tinjunya memukulku secara langsung.]"
SFX: Whhhusss! Naik!
(Madara terbang naik ke permukaan lubang itu)
Gai: "!!"
Madara: (melayang) "Jarang bisa bertarung melawan Hachimon Tonklu no Jin! Aku akan menjadi lawanmu!"
Gai: "!!"
Kakashi: "Dia masih bertahan!"
Gaara: (dibelakang Kakashi) "Apa yang barusan Maito Gai lakukan?"
Kakashi: (melirik kebelakang) "Hachimon Tonkou no Jin. Itu adalah teknik yang menghapus batas kemampuanmu dan mengeluarkannya melampaui batas. Sama seperti yang Lee lakukan saat melawanmu di tahap akhir/final ujian Chuunin."
Gaara: (wajah cemas) "..."
Lee: (masih melihat keatas) "..."
Kakashi: "Sekali batas kemampuan itu dihilangkan, kau bisa mendapatkan 100 kali kekuatan normal, bahkan melebihi kekuatan 5 Kage. Meski begitu, itu hanya sementara...."
(Kakashi masih terus menjelaskan)
Kakashi: "Setelah menggunakan teknik ini, si pengguna dipastikan meninggal."
(Sementara itu Gai masih berusaha maju)
(Secara mengejutkan, Gai seperti bisa berjalan melalui udara, dengan cara berpijak pada tekanan udara. Seperti kemampuan yang dimilili Sanji saat ini. Maap admin juga suka OP. hhe)
Madara: (melihat ke belakang bawah) "Apa kau berpijak pada udara?"
Gaara: (cemas, melihat keatas) "..."
(Gaara membayangkan saat dulu Gai menyelamatkan Lee pada unjian Chunning melawan Gaara. "Dia adalah murid kesayanganku.." ucap Gai dulu sambil memeluk Lee seusai menggunakan jurus Urarengge.)
Gaara: (khawatir) "Lee... Kau..."
Lee: (tegas) "Aku tidak sedih! Di depan pria yang telah membuat keputusan penting..."
Lee: "Merasa sedih dan kasihan merupakan penghinaan baginya!!"
Gai: (sekuat tenaga) "Wooooaaaaaaaahh!!!"
Chapter 669 " Hachimon Tonkou no Jin...!!"
Kakashi/Gaara: (memperhatikan Gai) "...."
Minato: (memejamkan matanya) ".... (membuka matanya kembali) (teriak) Kita akan membantu Gai.. Dengarkan aku."
Lee: (mangangguk, meninjukan kedua tangannya) "..."
(Terlihat disana Kakashi di kiri, Minato di kanan, Lee di tengah depan dan Gaara di tengah belakang)
Kakashi: "Sensei... Senjata hitam yang dia gunakan itu kuat..."
Minato: "Itu bukanlah sesuatu yang dia aktifkan, tapi merupakan hasil dari sebuah perubahan bentuk, jadi benda itu takkan menghilang. Jika disikat akan menghilang, tapi jika disentuh maka akan memadat."
Minato: "Dia bisa melemparkanya sampai 70 meter dari dirinya. Lebih dari itu dia sudah tidak bisa mengendalikannya."
(Terluhat dari belakang Madara masih ada 9 bola hitam yang bisa ia gunakan)
Minato: "Jika kita bisa melihat dan mengikutinya... Kakashi... Itu artinya Kamui bisa bekerja pada benda itu. Dan jika dia pergi, dia akan lepas kendali."
Kakashi: ".... Jujur saja aku tidak bisa melihat dengan jelas dengan mata kiriku. Untuk mengarahkan secara akurat dengan Kamui, aku harus berada cukup dekat."
Minato: (menoleh kebelakang) "Gaara-kun, kau bisa menyiapkan pasirnya?"
Gaara: "Biar kutebak, kau ingin pasirku melindungi Kakashi... Tapi kenyataannya pasirku lebih lambat dari serangan Madara."
Minato: "Tak apa. Aku juga disini. Aku akan meyuruh Kakashi membawa Kunai-ku."
Lee: (ancang-ancang) "Hahimon Tonkou, Dairoku Keimon! Buka!"
Minato: "!!"
(Secara mengejutkan Lee juga menggunakan jurus Hachimon. Keimon [gerbang 6] yang ia buka sekarang)
Kakashi/Gaara: "!!"
Minato: "Lee-kun, apa kau juga mau membuka Hachimon!?"
Lee: (beraura) "Aku hanya mampu membuka sampai dengan 6 gerbang."
(Lee mengeluarkan seluruh tenaganya)
Lee: "Aku tak pernah sebelumnya menghina kelemahanku sebesar ini."
Minato: "... Tidak... Kau yang sekarang sudah bagus. Lee-kun"
Minato: "Lagipula kau masih.. salah satu dari bibit muda yang ingin Gai lindungi dengan mengorbankan nyawanya.."
(Sementara itu Gai bergerak cepat memutari Madara di udara)
Minato: "Lee-kun, aku ingin kau melindungi Gaara-kun, dan juga membawa kunaiku.."
(Madara melirik memutar)
(Kembali ke sisi Gai, ia telah melontarkan pukulan pertamanya.)
Gai: "Sekizou, Issoku!!!"
Madara: "Dia.. cepat.."
(Madara berusaha untuk bertahan dengan prisai dari benda hitamnya namun kemudian Gai lanjut dengan serangan kedua, serangan yang bahkan lebih cepat lagi.)
Gai: "Nisoku!!"
(Tepat menghantam wajah Madara, dan tak berhenti sampai sana serangan berlanjut pada pukulan-pukulan selanjutnya.)
Gai: "Sansoku!! Yonsoku!!"
(Gai menyerangnya semakin cepat dan cepat, Madara semakin terdesak.)
Madara: "Aku tak bisa bergerak.."
(Madara terkepung oleh tekanan udara dari serangan tadi. Madara memuntahkan darah. Dan tanpa memberi celah, Gai lanjut dengan serangan terakhirnya)
Gai: "Gosoku!!!"
Minato: (teriak) "Apapun yang terjadi, tetap serang dia, Gai!!!"
Madara: "Dia datang!!"
(Madara tidak ingin terkena serangan lebih parah dari itu, jadi ia menggunakan bola-bola hitamnya untuk menghadang Gai.)
SFX: Lempar!
(Bersamaan dengan itu, Lee melempar kunai Minato.)
Minato: "Timing yang bagus, Lee-kun!!"
(Dalam sekejap iapun berada di tengah-tengah antara Gai dan bola-bola itu. Bola-bola itu lalu mengenai Minato, dan secepatnya Minato menghilang. Dengan begitu, tak ada lagi yang menghalangi Gai.)
(Masih ada benda hitam lainnya yang melindungi Madara, namun kemudian Kakashi melanjutkan serangan. Ia terbang mendekat menaiki pasir Gaara)
Kakashi: "Kamui!!!"
(Kakashi memindahkan benda yang harusnya melindungi Madara itu ke belakang)
(Kakashi meng-Kamui sebagian dari perlindungan Madara, sehingga tercipta lubang di bola yang meyelimuti Madara itu)
SFX: Baammm!!!!!
(Akhirnya serangan kelima Gai pun tepat sasaran, mengenai punggung Madara. *Sisi lain dari benda hitam yang harusnya melindungi, kini *malah menjadi tambahan tekanan baginya)
SFX: Craaack!
(Sisi lain benda/bola hitam itu pun retak)
SFX: Braaaakkk!!
(Pukulan Gai terus mendorongnya, hingga bahkan menembus benda hitam itu.)
SFX: Bhhaakk!
(Madara batuk darah. Ya, Darah yang keluar dari mulut Madara semakin bertambah, dan kemudian tubuhnya terlempar sangat jauh ke belakang sana.)
Gai: (ngos-engosan) "Haahh.. Haaah..."
(Serangan Gai berakhir sampai sana, namun ternyata Madara masih bisa tersenyum.)
Madara: "Pertarungan melawan Hashirama.. adalah terakhir kalinya aku merasa sebergairah ini.."
(Madara dan Gai kini kembali berhadapan)
Madara: "Kau masih bisa bersenang-senang, kan? Apa kau masih punya teknik hebat lainnya?? Aku masih ingin bersenang-senang.."
Gai: (terkejut) "Bahkan setelah menerima serangan Sekizou-ku, dia masih.."
(Scen pindah)
SFX: Tess!!
(Suara tetesan air terdengar. Kini scene berpidah ke tempat Naruto, tampak ia sudah membuka matanya. Berbaring diatas air)

#Naruto telah kembali!?

Baca selengkapnya »

NARUTO CHAPTER 668 (VERSI TEKS)

Rabu, 12 Maret 2014 0 komentar

Sebelumnya : Naruto Chapter 667
Gai: "Itu adalah semangat yang selalu kujaga tiap kali menantangmu!! Ini bukanlah gertakan.." (bersiap untuk melakukannya)
Kakashi: (kaget) "Maksudmu kau!?"
Gai: "Ini adalah akhir dari monster biru Konoha.. sudah waktunya bagi kemunculan si monster merah.."
(Gai siap untuk membuka gerbang kematian, siap untuk mati.)

VERSI TEKS NARUTO CHAPTER 668
#Keputusan Gai
(Kakashi dkk. masih berdiri bersama Gai. Terlihat Madara diatas melayang di udara)
Kakashi: "Apa kau akan membuka... gerbang terakhir?"
Lee: (terkejut, berkeringat) "?!"
Minato: (teriak) "Gai, jangan lakukan itu! Pikirkan lagi! Tak ada seorangpun disini yang ingin kau melakukannya! Meskipun ayah mu..."
Gai: "Tak apa. Aku ingin melakukannya."
Lee: "Gai-sensei! Apa ini benar-benar waktu yang tepat untuk melakukannya!!?"
Gai: "Lee, jangan pasang muka begitu. Saat ini, lihat aku yang tersenyum ini!!"
Lee: (air matanya mengalir) "...."
(Lee teringat dulu saat kecil bersama Gai, mereka berdua sedang duduk disebuah batu)
("Kau banyak miripnya denganku... Dulu aku juga tak ada gunanya... Tapi sekarang aku bisa berdiri sepadan dengan Kakashi si Elite Jenius... Bahkan aku bisa menang." Ucap Gai waktu itu kepada Lee kecil.)
(Gai melanjutkan, "Kau mau membuktikan untuk menjadi shinobi yang hebat meskipun kau tak bisa Ninjutsu maupun Genjutsu! Itu jalan ninjamu, 'kan?")
("Menurutku itu impian yang hebat. Sungguh dibutuhkan usaha yang keras." lanjut Gai saat itu)
(Lee saat ini)
Lee: (menangis) "..."
(Lee kembali teringat kata-kata Gai, "Kau harus berlari dijalanmu sediri, percaya pada dirimu sendiri!")
(Saat ini Gai mengancungkan jempol pada Lee)
("Jadilah kuat supaya aku bisa melihatmu tersenyum!!" ucap Gai dalam pikiran Lee)
SFX: Whuuus!
(Gai maju berlari)
Lee: "!!"
SFX: Tap! Tap! Tap!
(Gai berlari)
SFX: Duugg!
(Sambil berlari Gai meletakan kepalan tangan kirinya di dada, tepat di arah jantung)
Madara: (di atas, melayang) "Chakranya difokuskan pada titik tekanan gerbang."
SFX: Berhenti!
(Sepertinya chakra Gai yang menuju jantung berhenti)
(Nampak gambar seperti diatas dari pandangan Madara)
(Chakra/aura Gai mulai keluar dari tubuhnya)
Gai: "[Pintu... Delapan.]"
(Flashback Gai)
SFX: Jotoss!!
???: "Gai! Idiot!"
Gai Kecil: "Uggghhhh!!"
(Ada orang tua berkumis yang meninju muka Gai kecil)
(Gai terbaring di tanah)
Gai Kecil: "Maaf ayah. Umurku masih 5 tahun. Aku tak bisa berlari memutari sekolah sebanyak 500 kali."
Ayah Gai: (air matanya mengalir) "Jangan minta maaf! Aku tidak marah padamu karena itu! Jangan minta maaf untuk usahamu!! Itu tak sopan untuk latihanmu, Gai!"
Gai Kecil: "Ayah..."
(Gai kecil memeluk ayahnya)
Ayah Gai: "Gai!!" (menangis)
(Dari jauh nampak 2 wanita yang sedang berbisik melihat Gai Kecil dan ayahnya itu)
Cewek 1: (berbisik) "Iuuuhh.. Mereka berdua begitu lagi..."
Cewek 2: "Bukankah itu sama saja dengan penganiayaan terhadap anak? Dan juga, kenapa harus pakai celana ketat? Jorok.."
(Ayah Gai sepertinya mendengarnya)
Ayah Gai: (mengacungkan jempol) "Makasih sudah menyemangati ya!!"
Lee Kecil: (muka bloon) "Ayah.. Mereka tidak sedang menyemangati kita..."
Ayah Gai: (mengacungkan jempol pada Gai kecil) "Dengar, Gai! Masa mudamu baru saja dimulai!! Kau harus selalu berjiwa pemuda, sepertiku! Sebenarnya aku senang kau tidak bisa menggunakan Ninjutsu dan Genjutsu."
Gai Kecil: (muka terkejut) "..."
Ayah Gai: "Jika kau tahu kelemahanmu, kau bisa berkonsentrasi pada kelebihanmu! Taijutsumu sudah bersiap untuk bersinar!! Seiring dengan bertambahnya umurmu kau akan mampu menyadari kelebihanmu!!"
(Gai kecil tersenyum, namun kembali ke wajah datarnya)
Gai Kecil: "Ayah, mungkinkah kau hanya mencoba untuk..."
Ayah Gai: "Kelamanmu juga akan menjadi keahlianmu!! Bertele-tele artinya tepat dan teliti! Cerewet artinya kau periang! Keras kepala artinya bersungguh-sungguh! Orang egois itu seperti... Kucing!"
Gai Kecil: "Kalau orang berambut?"
SFX: Toooenng!
Ayah gai: "See-seperti.. Kucing..."
Gai Kecil: "Kalau orang berbadan panjang"
Ayah gai: "Seperti... Seperti kucing!!"
(Terlihat dua Ninja yang lewat didekat Gai Kecil dan Ayahnya)
Ninja 1: "Hey, Maito Dai! Kau masih bermain dengan akanmu?"
Ninja 2: "Cukup bagus untuk si Genin Abadi! Ahahaahah!!"
(Sepertinya nama ayah Gai adalah Dai)
Dai: "Ohh... Terimakasih sudah menyemangati!!"
Gai Kecil: "?"
SFX: Tppuukk!
(Sebuah batu jatuh ketanah sehabis mengenai kepala seseorang)
Ninja 2: "Apa barusan?"
Ninja 1: "Hey! Bukankan itu anaknya Dai? Apa yang kau lakukan?"
(Ternyata Gai Kecil yang melempar dua Ninja itu)
Gai Kecil: (teriak) "Jangan pernah mengejek ayahku lagi!!"
(Skip scene, Gai Kecil terlihat berbaring dirumah sakit)
Dai: (datang) "Gai, kenapa kau lakukan itu?"
Gai Keci: "Kenapa? Bagaimana ayah bisa sangat optimis...?"
Dai: "!!"
Gai Kecil: "...ketika masa mudamu berakhir?"
Dai: "Selama kau tidak berpaling dari jiwa mudamu... Maka itu takkan pernah berakhir."
Lee Kecil: (duduk di kasur rumah sakit) "Jadi takkan berhenti meski kau mati?"
Dai: "Apa yang kau katakan Gai!" Itulah puncak dari masa mudamu!! Masa ketika kau terbakar hebat!!"
Gai Kecil: (kepanya terlihat di perban) "Kau tidak normal!! Kenapa kau bisa katakan kalau kematian itu berhubungan dengan masa muda!" Tak ada yang bisa menjamin aku bisa mengalahkan seseorang yang kuat dengan hanya percaya hal ini dampai aku mati! Seperti hari ini!"
Dai: "..."
SFX: Pllak!
(Maito Dai memegang kepala Gai kecil)
Dai: "Kemenangan sejati bukan ketika kau menang melawan seseorang yang kuat. Tapi ketika kau mampu melindungi orang yang sangat kau pedulikan!"
Gai Kecil: (menangis) ".... (menunduk) Aku... Aku hanya..."
Gai Kecil: (sambil menangis) "Aku hanya ingin melindungi masa muda yang selalu kau katakan itu!!"
Dai: (melirik kebawah) "..!!"
(Dai juga menagis, lalu duduk dan memeluk Gai kecil)
SFX: Whhuss! Whuussh!
Gai Kecil: "Ayah, apa itu?"
Dai: "Hachimon Tonkou, salah satu Jutsu terlarang..."
Gai Kecil: "[Ayah bisa melakukan ini.. Sejak kapan dia...]"
Dai: (mata putih dan beraura hijau) "Ini satu-satunya jutsu... seorang Genin sepertiku mampu mempelajarinya, setelah latihan selama 20 tahun!! Dengan kata lain, ini satu-satunya yang bisa aku ajarkan padamu! Jadi ini akan jadi Jutsu spesialmu!!"
Gai Kecil: "Spesial!?"
Dai: "Kau akan jadi kuat! Tapi ada batasan dari jutsu ini! Peraturan dariku sendiri!"
(Ga saat ini memikirkan saat-saat dia kecil dulu)
(Terlihat 2 Ninja bersama Gai dulu)
(Sepertinya itu Genma dan 1 Ninja lagi admin belum tahu <nanti ya>)
Genma Kecil: "Sial kita terkebung."
Gai Kecil: "Kita tidak bisa lari."
Ninja 1: "Bukankah mereka adalah ke-7 pendekar pedang dari Kirigakure?"
Pendekar 1: "Kita pasti cukup terkenal, sampai bocah dari desa lain tahu tentang kita."
Genma Kecil: "Apa yang harus kita lakukan sekarang? Kita tidak ada harapan."
Gai Kecil: "!!"
SFX: Taappp!!
Dai: "Aku datang tepat waktu!!"
(Rupanya Dai, ayahnya Gai datang kesitu untuk menolong)
Gai Kecil: "Ayah!! Kau itu Genin, kenapa kau ada disini?"
Dai: "Kalian semua lari! Aku akan ulur waktu!"
Gai Kecil: "Lari? Ayah!! Mereka itu kelompok Jonin, lagipula mereka itu ke 7 pendekar pedang dari Kirigakure!! Ayah tak mungin mampu menghentikan mereka sendirian!!"
Dai: "Aku punya.. Shimon.. Hachimon Tonkou no Jin!"
Gai Kecil: "!!? Tapi itu kan..."
Dai: "Aturanku sendiri..."
Gai Kecil: "!!!"
(Dai menoleh kebelakang dan tersenyum pada Gai Kecil)
Gai: "[Inilah saatnya...]"
(Waktu kembali ke saat ini)
Gai: "Terbukalah!! Hachimon Tonkou no Jin!!"
Gai: "[Untuk melindungi sesuatu yang paling aku pedulikan!!]"
Lee: (menagis) "..."
Kakashi: "Gai... Apa kau benar-benar..?"
Minato: "Kenapa..."
Madara: (masih dari atas) "..."
Madara: "Uap merah.. Dikenal sebagai uap darah, menandakan semua gerbang telah terbuka."
(Gai dibawah sudah dalam mode 8 gerbang)
Madara: "Huhu.. Tapi melihatnya dari sini seperti warna dari daun ayng layu di musim gugur... Berjatuhan."
Gai: "Itu benar. Tapi aku tak cuma layu dan mati!!"
Madara: "!?"
Gai: "Aku akan menjadi... Makanan dari daun yang baru!"
Lee: "!!"
Minato/Kakashi: "..."
Gai: "Saat musim semi tiba.. Dan kuncup tunas baru muncul... Adalah puncak dari masa muda!! Kini saatnya untuk membakar, padam!!"
SFX: Whhuuuss!!
(Gai sudah melesat dihadapan Madara)
Madara: "!?"
Gai: "Evening Elephant!!"
#Terbakarlah Gai!

Baca selengkapnya »

NARUTO CHAPTER 667 (VERSI TEKS)

Jumat, 07 Maret 2014 0 komentar

Sebelumnya : Naruto Chapter 666
(Sementara itu ditempat ledakan bola Madara)
(Terlihat bayang-bayang dua orang yang berdiri)
Kakashi: "Kali ini kau datang disaat yang tepat..."
Minato: "[Terimakasih telah menyelamatkan Kakashi.]"
Kakashi: "Gai!!"
Gai: (senyum) "Apa kau baik-baik saja, Kakashi?"
Madara: ".... Aku pernah melihatmu disuatu tempat."
Gai: (menoleh kebelakang) "Hm? Siapa itu?"

VERSI TEKS NARUTO CHAPTER 667
#Karin berteriak!
Karin: "Hah!? Siapa pria itu?"
(Orochimaru dan yang lainnya telah sampai ke sisi Sasuke, tak jauh dari tempat tubuhnya tergetak. Dan bahkan setelah ia sampai, dan melihat orang yang berada di dekat Sasuke, Karin tetap tak tahu dia itu siapa.)
(Karin marah, berada di dekat Sasuke yang pingsan membuat Karin mengira kalau orang itulah yang telah menyakiti Sasuke.)
Karin: "Kau sialan!!! Aku tak tahu kau siapa, tapi apa yang telah kau lakukan pada Sasuke!?"
(Suigetsu mengenal orang itu.)
Suigetsu: "Jadi ini masalahnya?"
Orochimaru: "Jadi itu kau ya.."
(Orochimaru mengenali orang itu)
(Semua juga mengenalnya, karena orang itu tak lain adalah...)
Orochimaru: "Kabuto.."
Karin: "Orang ini Kabuto!?"
(Karin sepertinya tidak tahu.)
Karin: "Chakranya berbeda!!"
Orochimaru: "Itu karena dia menghisap chakra banyak orang, dan bahkan chakra senjutsu.. kau sendiri bahkan sampai mengira kalau dia adalah orang lain.. Ngomong-ngomong, perasaan buruk yang kurasakan mungkin karena masih ada sedikit sisa-sisa chakraku di sana.. atau mungkin.."
Karin: "Menjauhlah dari Sasuke!!!"
(Karin masih marah)
(Kabuto tak menanggapi Karin)
Kabuto: "Kenapa kau datang kemari, Orochimaru-sama?"
Orochimaru: "Kau sendiri kenapa?"
Juugo: (bingung) "[Apa yang sekarang kau rencanakan, Orochimaru?]"
Suigetsu: "Kabuto-san.. apa mungkin.. kau juga ingin menyerap Sasuke? Yah, tapi aku tak yakin kalau kau mau jadi Kabuke atau Sasuto.."
(Kabuto terdiam, dan tampak hal mirip ekor dari perutnya menempel di dada kiri Sasuke. Karin semakin marah, mengira kalau Kabuto ingin melakukan hal yang buruk terhadap Sasuke)
Karin: "Kau yang melakukannya pada Sasuke, kan!? kurang ajar!!!"
SFX: Tap!
(Karin mendekati Sasuke dan Kabuto)
(Karin mendekat, namun kemudian ia menyadari sesuatu dan menghentikan langkahnya.)
SFX: Behenti!
Kabuto: "Suigetsu, aku tak ingin melakukan hal seperti itu.. dan Karin, aku sudah tak tertarik dengan Sasuke lagi.."
Karin: "[A-aku bisa merasakan chakra Sasuke.. mungkinkah?] Kabuto, apa kau sedang menyembuhkan Sasuke?"
Kabuto: "Ya.. dengan jutsu medisku, sel Hashirama yang sudah kupelajari sejak lama.. dan berkat nasihat dari seseorang, aku akan bisa menyelamatkan nyawanya.."
Tobirama: "Benar sekali"
(Hokage kedua yang berada tak jauh dari tempat itu, masih dalam keadaan tak bisa bergerak.)
Orochimaru: "Oh, lihat siapa yang ada di sana, Hokage yang paling kuhormati.. Hokage kedua.."
Orochimaru: (melihat ke arah Kabuto) "Tapi, Kabuto.. kalau kau ada di sini, itu berarti kau telah berhasil lolos dari jutsu Izanami Itachi?"
Kabuto: "Tepat sekali.. aku tak bisa mengerti aku ini siapa.. kau mengambil keuntungan dariku dengan menggunakannya.. dan itu membuatku kehilangan diriku sendiri.. tapi, dengan teknik itu, Itachi berkata padaku, kalau aku bukan siapa-siapa selain Kabuto.. aku juga jadi bisa menemukan tempat untuk kembali.."
Suigetsu: "Jadi bagian dalammu juga sudah berubah, ya?"
Orochimaru: "Itulah bagaimana Izanami bekerja.. Dengan kata lain, kau akan melihat sisi lain dari dirimu, dan jika kau tak bisa menerimanya.. kau tak akan bisa lepas dari teknik itu.."
(Karin menghampiri dan melihat keadaan Sasuke)
Karin: "Sasuke.."
Kabuto: "Akhirnya dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku masih punya harapan, kalau tempat untuk kembali itu masih ada.. Itachi ingin melindungi Sasuke bahkan setelah ia mati.. perasaannya mengena di hatiku.."
Suigetsu: "Huh, kurasa kau tak berhak mengatakan hal seperti itu!! Kaulah dalang di balik semua ini, yang telah memulai perang dengan bekerja sama dengan si Madara palsu itu!!"
Obito: "Kau benar.. si Obito itu dan aku sama-sama yakin kalau kami tak punya tempat untuk kembali, dan akhirnya malah melibatkan orang-orang.."
(Ternyata Kabuto juga sudah tahu kalau Tobi adalah Obito)
Kabuto: "Tapi, sekarang aku tahu aku ini siapa.. dan apa yang harus kulakukan.."
(Berpindah ke sisi Madara, dengan kekuatannya yang sekarang, kemunculan Gai tak berarti banyak baginya.)
Madara: "Meskipun kau mendapat bala bantuan, bagiku itu tetap saja cuma batu kerikil.. tak ada yang bisa kalian lakukan untuk melawanku.."
Gai: (bertanya pada Kakashi) "Apa dia itu Madara?"
Kakashi: "Ya.."
SFX: Tap! Tap!
(Gaara dan Minato datang)
Minato: "Kakashi, apa kau baik-baik saja?"
Kakashi: "Ya, berkat Gai.."
Minato: "Bukan itu.. maksudku saat kau terkena oleh Rasengan senpou-ku.."
Kakashi: "Ya, aku juga baik-baik saja.. saat terkena itu, aku mengirim rasengannya dengan kamui.."
Minato: "Syukurlah.."
Gai: "Senpou? maksudmu senjutsu??"
Minato: "Ya, karena hanya senjutsu yang mempan padanya.. atau serangan fisik dari taijutsu.."
Gaara: "Jadi dengan kata lain, kesempatan kita hanya dengan menyerang menggunakan taijutsu atau senjutsu hokage keempat?"
Kakashi: "Kalau aku tidak salah, sensei, senjutsumu..."
Minato: "Ya.. sebenarnya, aku tak bagus dalam senjutsu.. butuh waktu lama untuk mengumpulkannya dan aku tak bisa mempertahankannya dalam waktu yang lama.. aku belum pernah benar-benar menggunakannya dalam suatu pertarungan.. Terlebih, sekarang aku tak bisa membuat segala tangan.. aku tak yakin aku bisa bertarung dengan benar.."
(Terlihat Gai dari wajah yang datar-datar saja berubah menjadi tersenyum)
Gai: "Kalau begitu, sudah waktunya bagi monster biru untuk bertarung!!!"
(Gai melompat ke depan, menyilangkan kedua tangannya lalu berteriak, pose berubah menjadi super saiya.)
Gai: "Hachimon Tonkou!! Membuka gerbang ketujuh!!!"
SFX: Blasttt!!!
(Aura biru pun mengepul dari tubuhnya)
(Begitu kuat, hempasan anginnya yang keluar saja sampai membuat Kakashi dan yang lainya, termasuk Madara sedikit terdorong)
Madara: "Bkue Steam (uap biru)? Gerbang terakhir sebelum gerbang kematian. Kalau kau tidak menggunakan Red Steam (uap merah), itu berarti kau meremehkanku.."
(Gai, seketika telah berada di hadapan Madara, bersiap dengan rentetan serangannya.)
Minato: (teriak) "Kau tak boleh menyentuh bola hitam dan tongkatnya!!"
SFX: Batss Batss Batss!!!
Miato: "Aku tak menyangka Gai bisa menggunakan Hachimon Tonkou.."
Gaara: "Pergerakannya tidak seperti manusia.."
Gai: "Rasakan ini!!"
(Gai menyiapkan serangan penutup)
Gai: "Midday Tiger!!!"
(Itu adalah jutsu Hirudora, Gai melesatkan serangan ledakkan uap biru yang benar-benar dahsyat)
Gai: "Uukh.."
(Setelahnya Gai rebah, dan sungguh mengejutkan Madara masih bisa berdiri, meski telah menrima semua serangan tadi)
(Madara bahkan hendak balik menyerang, menembak dengan bola-bola hitamnya.)
Minato: "Kakashi, kunainya!!"
(Minato meminta Kakashi untuk melempar kunai itu menuju bola hitam yang Madara lempar. Kakashi melakukannya.)
SFX: Whuuus!
(Kunai melesat)
SFX: Grabb!
(Tapi, sebelum kunai itu membantu, terlebih dahulu Lee muncul dan menyelamatkan gurunya, membawanya jauh ke tempat yang aman)
Gaara: "Rock Lee!!"
Lee: "Guru Gai, apa kau baik-baik saja?"
Gai: "Yah, maafkan aku, Lee.."
(Lee membawa Gai kembali ke tempat Kakashi dan yang lainnya.)
Gai: "Dimana Tenten??"
Lee: "Dia memintaku untuk pergi duluan karena dia ingin mencoba sesuatu, tapi setelah sampai di sini, tiba-tiba aku melihat Midday Tiger.."
Kakashi: "Apa kau baik-baik saja, Gai?"
Gai: "Yah, lengan kiriku dan beberapa tulang rusukku patah, itu saja.."
Kakashi: "Kalau taijutsupun tidak mempan, maka.. Apa lagi yang bisa kita lakukan?"
(Di sisi Madara, bola peledak di punggungnya reload)
Kakashi: "Dia.. terlalu kuat.."
(Kembali ke sisi Gai dan yang lainnya)
Gai: "Tunggu Kakashi, masih terlalu dini untuk bilang taijutsu tidak mempan.. masa muda kita masih belum berakhir, juga cepat menyerah begitu.. Memang benar, kita tak selalu bisa mewujudkan apa yang kita inginkan.. tapi, penting untuk mempercayai sesuatu sebelum kau melakukannya.."
Gai: "Itu adalah semangat yang selalu kujaga tiap kali menantangmu!! Ini bukanlah gertakan.." (bersiap untuk melakukannya)
Kakashi: (kaget) "Maksudmu kau!?"
Gai: "Ini adalah akhir dari monster biru Konoha.. sudah waktunya bagi kemunculan si monster merah.."
(Gai siap untuk membuka gerbang kematian, siap untuk mati.)
Naruto Chapter 667 - Beelzeta.com

#Gai sudah siap untuk mati



source : http://azam-net.blogspot.com/2014/02/chapter-naruto-667-versi-teks-bahasa.html
Baca selengkapnya »

Total Pageviews